Kamis, April 17, 2008

Pulang ke keabadian

Jalan itu tak ada ujung, lelah kususur
Lorong gelapnya sisakan penat dalam hidupku
Cadas permainan buatku rakus dan silap
Aku lelah terinjak dan menginjak

Di riuh runyam lingkaran setan jiwaku rasa hilang sukma, kosong
Jalan itu tak ada ujung, aku majnun

Sedu ku meruah, impikan meraih makrifat
Rinduku mengembara, merangkak ke arupadatu
Menuntunku tuju semayam batara mesias
Tapi aku terhempas
angin ambingkanku bagai layangan




Sudah lelah kembaraku di untaian buana fana
Wangsa emas pudar terbang tinggalkan semburat buram
Lirih rintih senandung alam sunyi memanggilku
dan nyanyian izrail mengajakku pulang ke keabadian

tubuhku menggigil, sambut uluran gabriel menuntunku
melayang ringan, menjejak bentangan permadani suci terulur

Butir kemilau berhambur lumuriku, cahaya bianglala membingkaiku
Semerbak ratus sesaki penciumanku,

kulihat sayup aku melebur moksa
Kutapaki ribuan tangga terjulur
Menuju kesempurnaan dalam keabadian

Tidak ada komentar: