Kamis, April 24, 2008

episode hidup

penggal jalan itu jadi saksi bisu
sbuah harapan dan perjuangan
atas realita dan suratan

dan jiwa di sana coba menguntai hidup
membangun kerajaan rapuh
dengan harapan yang tak pernah utuh
dengan juang yang tak pernah cukup


jiwa yang lugu tak pernah sadari politik keji
yang ia pahami hanyalah takdir

uji yang entah kan berakhir

jiwa itu tak pahami
di sana ada sang raja

yang titahnya adalah lonceng kematian

merdu suaranya adalah nyanyian kesedihan
tawanya adalah denyut penderitaan
tangannya bagai gurita pemangsa
buah pikirnya bagai sarang laba-laba

sang rajalah dalang
dan si jiwa hanya anak wayang
di atas pentas hidup mainkan peran redup

si jiwa lugu tak jua peduli
walau jalannya terintang duri
meski skenarionya mengoyak yang teruntai
ia pahami hanyalah takdir
uji yang entah kan berakhir

Tidak ada komentar: