sbuah harapan dan perjuangan
atas realita dan suratan
dan jiwa di sana coba menguntai hidup
membangun kerajaan rapuh
dengan harapan yang tak pernah utuh
dengan juang yang tak pernah cukup
jiwa yang lugu tak pernah sadari politik keji
yang ia pahami hanyalah takdir
uji yang entah kan berakhir
jiwa itu tak pahami
di sana ada sang raja
yang titahnya adalah lonceng kematian
merdu suaranya adalah nyanyian kesedihan
tawanya adalah denyut penderitaan
tangannya bagai gurita pemangsa
buah pikirnya bagai sarang laba-laba
sang rajalah dalang
dan si jiwa hanya anak wayang
di atas pentas hidup mainkan peran redup
walau jalannya terintang duri
meski skenarionya mengoyak yang teruntai
ia pahami hanyalah takdir
uji yang entah kan berakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar