Auramu mengikatku, aku lemah, aku lengah, nyanyian dari lidah tajam bibir sumbingmu taklukanku, redam rontaku di tiap permainan cantikmu, kutelan tiap tetes tangis mengkristal,
indah tapi pedih
kuhambur maaf untuk tiap hati yang kausinggahi, ulur harapku untuk menyentuh mimpi itu,
tapi menggapaimu ternyata bagai imaji, dan betapa lincah kau berlari kejar utopi
Perjalanan panjang itu buatku sangat lelah,
dan kusudahi di titik nadir energiku menjagamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar